Satu Muharram 1440 H yang juga bertepatan dengan malam 1
Suro menurut penanggalan Jawa jatuh pada Selasa, 11 September 2018.
Bulan Muharram sendiri menurut Islam merupakan bulan yang
dihormati selain Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Rajab Mudhar.
Beberapa amalan juga bisa kita lakukan untuk menyambut datangnya
Tahun Baru Islam.
Salah satunya adalah dengan membaca doa akhir dan awal tahun.
Doa Akhir Tahun
Doa akhir tahun dibaca untuk menutup tahun.
Doa ini biasanya dibaca pada akhir bulan Dzulhijjah.
Doa akhir tahun dianjurkan dibaca setelah Salat Ashar hingga
sebelum Maghrib tiba.
Berikut doanya:
Satu Muharram 1440
H yang juga bertepatan dengan malam 1 Suro menurut penanggalan Jawa jatuh pada
Selasa, 11 September 2018.
Bulan Muharram sendiri menurut Islam merupakan bulan yang
dihormati selain Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Rajab Mudhar.
Beberapa amalan juga bisa kita lakukan untuk menyambut datangnya
Tahun Baru Islam.
Salah satunya adalah dengan membaca doa akhir dan awal tahun.
Doa Akhir Tahun
Doa akhir tahun dibaca untuk menutup tahun.
Doa ini biasanya dibaca pada akhir bulan Dzulhijjah.
Doa akhir tahun dianjurkan dibaca setelah Salat Ashar hingga
sebelum Maghrib tiba.
Berikut doanya:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيْمِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِى هَذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِى عَنْهُ فَلَمْ اَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَنْسَهُ وَحَلِمْتَ عَلَىَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِى وَدَعَوْتَنِى اِلَى التَّوْبَةِ بَعْدَ جَرَا ئَتِى عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّى اَسْتَغْفِرُكَ فَغْفِرْلِى وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِى عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَاَسْأَلُكَ اَللَّهُمَّ يَاكَرِيْمُ يَاذَ الْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ اَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنِّى وَلاَ تَقْطَعَ رَجَائِى مِنْكَ يَاكَرِيْمُ وَصَلَى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِى هَذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِى عَنْهُ فَلَمْ اَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَنْسَهُ وَحَلِمْتَ عَلَىَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِى وَدَعَوْتَنِى اِلَى التَّوْبَةِ بَعْدَ جَرَا ئَتِى عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّى اَسْتَغْفِرُكَ فَغْفِرْلِى وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِى عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَاَسْأَلُكَ اَللَّهُمَّ يَاكَرِيْمُ يَاذَ الْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ اَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنِّى وَلاَ تَقْطَعَ رَجَائِى مِنْكَ يَاكَرِيْمُ وَصَلَى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Bismillaahir-rahmaanir-rahiim, Wa shallallaahu ‘ala sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihii wa sallam. Allaahumma maa ‘amiltu fi haadzihis-sanati mimmaa nahaitani ‘anhu falam atub minhu wa lam tardhahu wa lam tansahu wa halamta ‘alayya ba’da qudratika ‘alaa uquubati wa da’autani ilattaubati minhu ba’da jur’ati alaa ma’siyatika fa inni astaghfiruka fagfirlii wa maa ‘amiltu fiihaa mimma tardhaahu wa wa’adtani ‘alaihits-tsawaaba fas’alukallahumma yaa kariimu yaa dzal-jalaali wal ikram an tataqabbalahuu minni wa laa taqtha’ rajaai minka yaa karim, wa sallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin Nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa ‘aalihii wa sahbihii wa sallam
Artinya: Dengan menyebut asma Alloh Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Semoga Alloh tetap melimpahkan rahmat dan salam kepada junjungan dan
penghulu kita Muhammad beserta keluarga dan sahabat beliau. Ya Alloh! Apa yang
saya lakukan pada tahun ini tentang sesuatu yang Engkau larang aku
melakukannya, kemudian belum bertaubat, padahal Engkau tidak meridloi
(merelakannya), tidak melupakannya dan Engkau bersikap lembut kepadaku setelah
Engkau berkuasa menyiksaku dan Engkau seru aku untuk bertaubat setelah aku
melakukan kedurhakaan kepada MU, maka sungguh aku mohon ampun kepada MU,
ampunilah aku! Dan apapun yang telah aku lakukan dari sesuatu yang Engkau
ridloi dan Engkau janjikan pahala kepadaku, maka aku mohon kepada MU ya Alloh,
Dzat Yang Maha Pemurah, Dzat Yang Maha Luhur lagi Mulia, terimalah
persembahanku dan janganlah Engkau putus harapanku dari MU, wahai Dzat Yang
Maha Pemurah! Semoga Alloh tetap melimpahkan rahmat dan salam kepada junjungan
kita Muhammad beserta keluarga dan sahabat beliau.
Doa Awal Tahun
Berbeda dari doa akhir tahun, doa awal tahun dibaca pada
detik-detik memasuki hari pertama awal tahun.
Doa biasanya dibaca sebanyak tiga kali setelah Maghrib.
Berikut doanya:
بِسْمِ اللهِ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اَللَّهُمَّ اَنْتَ اْلاَ بَدِيُّ الْقَدِيْمُ اْلاَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ وَكَرَمِ جُوْدِكَ الْمُعَوَّلُ وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ اَقْبَلَ اَسْأَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَ
اَوْلِيَائِهِ وَالْعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ اْلاَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ وَاْلاِشْتِغَالِ بِمَا يُقَرِّبُنِى اِلَيْكَ زُلْفَى يَاذَالْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ وَصَلَى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اَللَّهُمَّ اَنْتَ اْلاَ بَدِيُّ الْقَدِيْمُ اْلاَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ وَكَرَمِ جُوْدِكَ الْمُعَوَّلُ وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ اَقْبَلَ اَسْأَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَ
اَوْلِيَائِهِ وَالْعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ اْلاَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ وَاْلاِشْتِغَالِ بِمَا يُقَرِّبُنِى اِلَيْكَ زُلْفَى يَاذَالْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ وَصَلَى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Bismillaahir-rahmaanir-rahiim. Wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa
Muhammadin wa ‘alaa ‘aalihi wa shahbihii wa sallam. Allaahumma
antal-abadiyyul-qadiimul-awwalu, wa ‘alaa fadhlikal-’azhimi
wujuudikal-mu’awwali, wa haadza ‘aamun jadidun qad aqbala ilaina nas’alukal
‘ishmata fiihi minasy-syaithaani wa auliyaa’ihi wa junuudihi wal’auna ‘alaa
haadzihin-nafsil-ammaarati bis-suu’i wal-isytighaala bimaa yuqarribuni ilaika
zulfa yaa dzal-jalaali wal-ikram yaa arhamar-raahimin, wa sallallaahu ‘alaa
sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aalihi wa shahbihii wa sallam
Artinya: Dengan menyebut asma Alloh Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Semoga Alloh tetap melimpahkan rahmat dan salam (belas kasihan dan
kesejahteraan) kepada junjungan dan penghulu kita Muhammad beserta keluarga dan
sahabat Beliau. Ya Alloh! Engkau Dzat Yang Kekal, yang tanpa Permulaan, Yang
Awal (Pertama) dan atas kemurahan MU yang agung dan kedermawanan MU yang selalu
berlebih, ini adalah tahun baru telah tiba: kami mohon kepada MU pada tahun ini
agar terhindar (terjaga) dari godaan syetan dan semua temannya serta bala
tentara (pasukannya), dan (kami mohon) pertolongan dari godaan nafsu yang
selalu memerintahkan (mendorong) berbuat kejahatan, serta (kami mohon) agar
kami disibukkan dengan segala yang mendekatkan diriku kepada MU dengan
sedekat-dekatnya. Wahai Dzat Yang Maha Luhur lagi Mulia, wahai Dzat Yang Maha
Belas Kasih!
Amalan yang lain
Selain membaca doa akhir dan awal tahun, umat muslim juga
dianjurkan untuk berpuasa.
Ada beberapa jenis puasa yang bisa dilakukan.
Puasa Asyura dianjurkan untuk dilakukan pada 10 Muharram.
”Puasa
’Asyura'akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no.
1162).
Bila ingin melaksanakan, niat puasa sunah Asyura adalah:
نَوَيْتُ صَوْم
عشرسُنَّة لله تَعَالى
“Nawaitu sauma Asyuro sunnatal lillahita’ala”
Artinya: Saya niat puasa hari asyura, sunnah karena Allah
ta’ala.
Puasa sunah Tasu'a dilaksanakan pada tanggal 9 Muharam. Ini berdasarkan pada hadits Nabi berikut:
وعن ابن عباس رَضِيَ
اللَّهُ عَنهُما قال، قال رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: ((لئن
بقيت إلى قابل لأصومن التاسع)) رَوَاهُ مُسلِمٌ.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma dia berkata : ”Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila (usia)ku sampai tahun depan,
maka aku akan berpuasa pada (hari) kesembilan” (HR. Muslim).
Namun belum sampai di bulan Muharram tahun berikutnya,
ternyata Rasulullah sudah meninggal dunia.
Adapun niat puasa sunah Tasu'a adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْم
تَاسُعَاء سُنَّة لله تَعَالى
“Nawaitu sauma tasu’a sunnatal lillahita’ala”
Artinya: Saya niat puasa hari tasu’a, sunnah karena Allah ta’ala
0 komentar:
Posting Komentar