
1. Keterampilan Bertanya
2. Keterampilan memberikan penguatan
3. Keterampilan mengadakan variasi
4. Keterampilan menjelaskan
5. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
6. Keterampilan membimbing diskusi kelompok
kecil
7. Keterampilan mengelola kelas
8. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan
1. Keterampilan Bertanya
*
Menimbulkan rasa ingin tahu
*
Merangsang fungsi berpikir
*
Mengembangkan keterampilan berpikir
*
Memfokuskan perhatian siswa
*
Mendiagnosis kesulitan belajar siswa
*
Menkomunikasikan harapan yang diinginkan oleh
guru dari siswanya
2. Keterampilan memberikan penguatan
Penguatan
(reinforcement) adalah segala bentuk respons, baik bersifat verbal maupun non
verbal, yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap
tingkah laku siswa, bertujuan memberikan informasi atau umpan balik (feed back)
bagi si penerima (siswa), atas perbuatannya sebagai suatu dorongan atau
koreksi. Penguatan juga merupakan respon terhadap tingkah laku yang dapat
meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut. Teknik
pemberian penguatan dalam KBM yang bersifat verbal dapat dinyatakan melalui
pujian, penghargaan atau pun persetujuan, sedangkan penguatan non verbal dapat
dinyatakan melalui gesture, mimic muka (ekspresi), penguatan dengan cara
mendekati, penguatan dengan sentuhan (contact), penguatan dengan kegiatan yang
menyenangkan, dll. Dalam rangka pengelolaan kelas, dikenal penguatan positif
dan penguatan negatif. Penguatan positif bertujuan untuk mempertahankan dan
memelihara perilaku positif, sedangkan penguatan negatif merupakan penguatan
perilaku dengan cara menghentikan atau menghapus rangsangan yang tidak
menyenangkan. Manfaat penguatan bagi siswa adalah untuk meningkatkan perhatian
(fokus) siswa dalam belajar, membangkitkan dan memelihara perilaku, menumbuhkan
rasa percaya diri, dll.
3. Keterampilan mengadakan variasi
4. Keterampilan menjelaskan
5. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
a. a. Membuka
Pelajaran
b. b. Menutup
Pelajaran
Menutup
pelajaran (closure) ialah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri
proses KBM. Jangan akhiri pelajaran
dengan tiba-tiba. Penutup harus dipertimbangkan dengan sebaik mungkin agar
sesuai. Guru perlu merencanakan closing yang baik dan tidak tergesa-gesa.
Jangan lupa sertakan pula doa. “Komponen-komponen dan prinsip-prinsip dalam
menutup pelajaran: Merangkum Pelajaran. Sebagai penutup, hendaknya guru
memberikan ringkasan dari pelajaran yang sudah disampaikan. Ringkasan pelajaran
sudah tidak lagi berupa diskusi kelas atau penyampaian garis besar pelajaran,
tetapi berisi ringkasan dari hal-hal yang disampaikan selama jam pelajaran
dengan menekankan fakta dasar pelajaran tersebut. Menyampaikan Rencana
Pelajaran Berikutnya. Waktu menutup pelajaran merupakan saat yang tepat untuk
menyampaikan rencana pelajaran berikutnya. Guru dapat memberikan kilasan
pelajaran untuk pertemuan berikutnya. Diharapkan hal ini dapat merangsang
keinginan belajar mereka. Sebelum kelas dibubarkan, ungkapkanlah pelajaran yang
akan disampaikan minggu depan dan kemukakan rencana-rencana di mana murid dapat
mengambil bagian dalam pelajaran mendatang. Bangkitkan minat. Guru tentu ingin
murid-muridnya kembali di pertemuan berikutnya dengan penuh semangat. Oleh
karena itu, biarkan murid pulang ke rumah mereka dengan satu pertanyaan atau
pernyataan yang mengesankan, yang dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu
mereka. Sama seperti seorang penulis yang mengakhiri sebuah bab dalam cerita
bersambung, yang membuat pembaca ingin segera tahu bab berikutnya. Dengan cara
yang sama, guru dapat mengakhiri pelajarannya dengan penutup yang “berklimaks”
sehingga seluruh kelas menantikan pelajaran berikutnya dengan tidak sabar.
Memberikan tugas. Tugas-tugas harus direncanakan dengan saksama. Perlu diingat
pula sikap guru yang bersemangat dalam memberikan tugas akan mempengaruhi minat
dan semangat para anggota kelas”.(Benson : 80-85).
6. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
Diskusi
kelompok merupakan salah satu variasi kegiatan pembelajaran yang dapat
digunakan dalam proses KBM. Dalam diskusi kelompok, siswa dalam tiap kelompok
kecil dapat bertukar informasi dan pengalaman, melakukan pengambilan keputusan
bersama, serta belajar melakukan pemecahan masalah (problem solving). Diskusi
kelompok merupakan strategi yang memungkinkan siswa menguasai suatu konsep atau
memecahkan suatu masalah melalui satu proses yang memberi kesempatan untuk
berpikir, berinteraksi sosial, serta berlatih bersikap positif. Dengan demikian
diskusi kelompok dapat meningkatkan kreativitas siswa, serta membina kemampuan
berkomunikasi termasuk di dalamnya ketrampilan berbahasa.
7. Keterampilan mengelola kelas
Suasa belajar
mengajar yang baik sangat menunjang efektifitas pencapaian tujuan pembelajaran.
Seorang guru harus mampu menjadi manager yang baik dalam sebuah proses KBM. Hal
ini berarti bahwa guru harus terampil menciptakan suasana belajar yang kondusif
serta mampu menjaga dan mengembalikan kondisi belajar yang optimal,
meminimalisir gangguan yang mungkin terjadi selama proses KBM, sehingga siswa
dapat fokus pada KBM yang berlangsung. Dalam melaksanakan keterampilan
mengelola kelas, guru perlu memperhatikan komponen ketrampilan yang berhubungan
dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal (bersifat
prefentip seperti: kemampuan guru dalam mengambil inisiatif dan mengendalikan
pelajaran) dan keterampilan yang bersifat represif, yaitu keterampilan yang
berkaitan dengan respons guru terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan dengan
maksud agar guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan kondisi
belajar yang optimal.
8. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan
Jumlah siswa
dalam bemtuk pengajaran seperti ini berkisar 3 sampai 8 orang untuk setiap
kelompok kecil, dan 1 orang untuk perseorangan. Terbatasnya jumlah siswa dalam
pengajaran bentuk ini memungkinkan guru memberikan perhatian secara optimal
terhadap setiap siswa. Hubungan antara guru dan siswa pun menjadi lebih akrab,
demikian pula hubungan antar siswa. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
format mengajar seperti ini ditandai oleh adanya hubungan interpersonal yang
lebih akrab dan sehat antara guru dengan siswa, adanya kesempatan bagi siswa
untuk belajar sesuai dengan kemampuan, minat, cara, dan kecepatannya, adanya
bantuan dari guru, adanya keterlibatan siswa dalam merancang kegiatan
belajarnya, serta adanya kesempatan bagi guru untuk memainkan berbagai peran
dalam kegiatan pembelajaran. Setiap guru dapat menciptakan format
pengorganisasian siswa untuk kegiatan pembelajaran kelompok kecil dan
perorangan sesuai dengan tujuan, topik (materi), kebutuhan siswa, serta waktu
dan fasilitas yang tersedia. Komponen-komponen dan prinsip-prinsip ketrampilan
ini adalah: Ketrampilan mengadakan pendekatan secara pribadi, Ketrampilan
mengorganisasi, ketrampilan membimbing dan memudahkan belajar, Ketrampilan
merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar, Keterampilan merancang
dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Dari delapan
keterampilan dasar yang telah diuraikan
di atas, yang paling penting bagi seorang guru adalah bagaimana guru
menerapkan keterampilan tersebut sehingga proses pembelajaran dapat berjalan
baik. Adalah sebuah kebanggaan dan kepuasan batin tersendiri bagi seorang guru,
bila siswa didiknya mampu memahami berbagai konsep yang disampaikan untuk
kemudian mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Namun demikian
perlu diingat oleh para guru, bahwa karena proses pembelajaran yang dilakukan
tidak semata-mata merupakan kegiatan transfer of knowledge namun juga transfer
of moral value, maka setiap guru wajib kiranya menyisipkan pesan moral dalam
setiap event tatap muka dengan siswa didiknya selama proses KBM.
0 komentar:
Posting Komentar