Guru merupakan
sosok yang digugu dan ditiru, begitulah falsafah yang sering kita
dengar.Program kelas tidak akan berarti bilamana tidak diwujudkan menjadi
kegiatan. Untuk itu perananguru sangat menentukan karena kedudukannya sebagai
pemimpin pendidikan diantara murid-murid suatu kelas . Secara etimologi atau
dalam arti sempit guru yang berkewajiban mewujudkansuatu program kelas adalah
orang yang kerjanya mengajar atau memberikan pelajaran di sekolahatau
kelas.Secara lebih luas guru berarti orang yang bekerja dalam bidang pendidikan
dan pengajaran yangikut bertanggung jawab dalam membantu anak-anak untuk
mencapai kedewasaan masing-masing dalam berpikir dan bertindak. Guru dalam
pengertian terakhir bukan sekedar orang yang berdiri di depan kelas untuk
menyampaikan materi pengetahuan tertentu, akan tetapi adalahanggota masyarakat
yang harus ikut aktif dan berjiwa bebas serta kratif dalam
mengarahkan perkembangan akan didik nya menuju sebuah cita-cita luhur
mereka. Untuk mencampai haltersebut diatas maka dibutuhkan
ketrampilan-ketrampilan dasar seorang guru dalam mengajar.Turney (1973)
mengemukakan 8 (delapan) keterampilan dasar mengajar, yakni:
1. Keterampilan Bertanya
2. Keterampilan memberikan penguatan
3. Keterampilan mengadakan variasi
4. Keterampilan menjelaskan
5. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
6. Keterampilan membimbing diskusi kelompok
kecil
7. Keterampilan mengelola kelas
8. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan
1. Keterampilan Bertanya
“Bertanya”
adalah bahasa verbal untuk meminta respon siswa baik berupa pengetahuan,
pendapat, atau pun sekedar mengembalikan konsentrasi siswa yang terdestruc oleh
berbagai kondisi selama KBM berlangsung. Dalam proses belajar mengajar,
“Bertanya” memainkan peranan penting sebab “Bertanya” dapat menjadi stimulus
yang efektif untuk mendorong kemampuan berpikir siswa. Untuk meningkatkan
partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar, guru perlu menunjukkan sikap
yang baik ketika mengajukan pertanyaan
maupun menerima jawaban siswa. Hendaklah guru menghindari kebiasaan seperti:
menjawab pertanyaan sendiri, mengulang jawaban siswa, mengulang pertanyaan
sendiri, mengajukan pertanyaan dengan jawaban serentak, menentukan siswa yang
harus menjawab sebelum bertanya, dan mengajukan pertanyaan ganda. Kegiatan
bertanya dalam KBM ini akan lebih efektif bila pertanyaan yang diajukan cukup
berbobot, mudah dimengerti atau relevan dengan topik yang dibicarakan. Tujuan
guru mengajukan pertanyaan antara lain adalah :
*
Menimbulkan rasa ingin tahu
*
Merangsang fungsi berpikir
*
Mengembangkan keterampilan berpikir
*
Memfokuskan perhatian siswa
*
Mendiagnosis kesulitan belajar siswa
*
Menkomunikasikan harapan yang diinginkan oleh
guru dari siswanya
2. Keterampilan memberikan penguatan
Penguatan
(reinforcement) adalah segala bentuk respons, baik bersifat verbal maupun non
verbal, yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap
tingkah laku siswa, bertujuan memberikan informasi atau umpan balik (feed back)
bagi si penerima (siswa), atas perbuatannya sebagai suatu dorongan atau
koreksi. Penguatan juga merupakan respon terhadap tingkah laku yang dapat
meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut. Teknik
pemberian penguatan dalam KBM yang bersifat verbal dapat dinyatakan melalui
pujian, penghargaan atau pun persetujuan, sedangkan penguatan non verbal dapat
dinyatakan melalui gesture, mimic muka (ekspresi), penguatan dengan cara
mendekati, penguatan dengan sentuhan (contact), penguatan dengan kegiatan yang
menyenangkan, dll. Dalam rangka pengelolaan kelas, dikenal penguatan positif
dan penguatan negatif. Penguatan positif bertujuan untuk mempertahankan dan
memelihara perilaku positif, sedangkan penguatan negatif merupakan penguatan
perilaku dengan cara menghentikan atau menghapus rangsangan yang tidak
menyenangkan. Manfaat penguatan bagi siswa adalah untuk meningkatkan perhatian
(fokus) siswa dalam belajar, membangkitkan dan memelihara perilaku, menumbuhkan
rasa percaya diri, dll.
3. Keterampilan mengadakan variasi
“Variasi”
dalam kegiatan belajar mengajar dimaksudkan sebagai perubahan dalam proses
interaksi belajar mengajar. Dalam konteks ini, “variasi” merujuk pada tindakan
dan perbuatan guru, yang disengaja ataupun secara spontan, yang dimaksudkan
untuk meningkatkan dan mengikat perhatian siswa selama pembelajaran
berlangsung. Tujuan utama dari “variasi” dalam kegiatan pembelajaran ini adalah
untuk mengurangi rasa boring yang membuat siswa tidak lagi fokus pada prose KBM
yang sedang berlangsung. Untuk itu guru perlu melakukan berbagai “variasi”
sehingga perhatian siswa tetap terpusat pada pelajaran. Beberapa “variasi” yang
dapat dilakukan guru selama proses KBM diantaranya adalah: penggunaan variasi
suara (teacher voice), pemusatan perhatian siswa (focusing), kesenyapan/kebisuan
guru (teacher silence), kontak pandang dan gerak (eye contact and movement),
gesture/gerak tubuh, ekspresi wajah guru, pergantian posisi guru dalam kelas
dan gerak guru (teachers movement), variasi penggunaan media dan alat
pengajaran, dll.
4. Keterampilan menjelaskan
“Menjelaskan”
adalah menyajikan informasi secara lisan, dengan sistematika yang runut untuk
menunjukkan adanya korelasi/hubungan antara yang satu dengan yang lainnya. Ada
2 komponen dalam ketrampilan menjelaskan, yaitu : Merencanakan, hal ini
mencakup penganalisaan masalah secara keseluruhan, penentuan jenis hubungan
yang ada diantara unsur-unsur yang dikaitkan dengan penggunaan hukum atau
rumus-rumus yang sesuai dengan hubungan yang telah ditentukan. Dan penyajian,
merupakan suatu penjelasan, dengan memperhatikan
hal-hal sebagai berikut: kejelasan, penggunaan contoh dan ilustrasi, pemberian
tekanan, dan penggunaan balikan/feedback. Kegiatan “menjelaskan” dalam proses
KBM bertujuan untuk membantu siswa memahami berbagai konsep, hukum, prosedur,
dll, secara obyektif; membimbing siswa memahami pertanyaan; meningkatkan
keterlibatan siswa; memberi kesempatan pada siswa untuk menghayati proses
penalaran serta memperoleh feedback tentang pemahaman siswa. Apabila seorang
guru menguasai “keterampilan menjelaskan” maka guru akan lebih mudah mengelola
waktu dalam menyajikan materi, sehingga menjadi lebih efektif memanage
waktu. Selain itu penjelasan yang runut
dan sistematis akan memudahkan siswa dalam memahami materi, yang pada
gilirannya akan memperluas cakrawala pengetahuan siswa, bahkan mungkin
penjelasan guru yang sistematis dan mendalam akan dapat membantu mengatasi
kelangkaan buku sebagai sarana dan sumber belajar (mengingat guru adalah salah
satu sumber belajar bagi siswa).
5. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
a. a. Membuka
Pelajaran
Yang dimaksud
dengan membuka pelajaran (set induction) ialah usaha atau kegiatan yang
dilakukan oleh guru dalam proses KBM untuk menciptakan prokondusi bagi siswa
agar mental maupun perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajari, dan usaha tersebut diharapkan akan memberikan
efek positif terhadap kegiatan belajar. Komponen ketrampilan membuka pelajaran
meliputi: menarik perhatian siswa, menimbulkan motivasi, memberi acuan melalui
berbagai usaha, dan membuat kaitan atau hubungan di antara materi-materi yang
akan dipelajari. Kalimat-kalimat awal yang diucapkan guru merupakan penentu
keberhasilan jalannya seluruh pelajaran. Tercapainya tujuan pengajaran
bergantung pada metode mengajar guru di awal pelajaran. Seluruh rencana dan
persiapan sebelum mengajar dapat menjadi tidak berguna jika guru gagal dalam
memperkenalkan pelajaran.
b. b. Menutup
Pelajaran
Menutup
pelajaran (closure) ialah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri
proses KBM. Jangan akhiri pelajaran
dengan tiba-tiba. Penutup harus dipertimbangkan dengan sebaik mungkin agar
sesuai. Guru perlu merencanakan closing yang baik dan tidak tergesa-gesa.
Jangan lupa sertakan pula doa. “Komponen-komponen dan prinsip-prinsip dalam
menutup pelajaran: Merangkum Pelajaran. Sebagai penutup, hendaknya guru
memberikan ringkasan dari pelajaran yang sudah disampaikan. Ringkasan pelajaran
sudah tidak lagi berupa diskusi kelas atau penyampaian garis besar pelajaran,
tetapi berisi ringkasan dari hal-hal yang disampaikan selama jam pelajaran
dengan menekankan fakta dasar pelajaran tersebut. Menyampaikan Rencana
Pelajaran Berikutnya. Waktu menutup pelajaran merupakan saat yang tepat untuk
menyampaikan rencana pelajaran berikutnya. Guru dapat memberikan kilasan
pelajaran untuk pertemuan berikutnya. Diharapkan hal ini dapat merangsang
keinginan belajar mereka. Sebelum kelas dibubarkan, ungkapkanlah pelajaran yang
akan disampaikan minggu depan dan kemukakan rencana-rencana di mana murid dapat
mengambil bagian dalam pelajaran mendatang. Bangkitkan minat. Guru tentu ingin
murid-muridnya kembali di pertemuan berikutnya dengan penuh semangat. Oleh
karena itu, biarkan murid pulang ke rumah mereka dengan satu pertanyaan atau
pernyataan yang mengesankan, yang dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu
mereka. Sama seperti seorang penulis yang mengakhiri sebuah bab dalam cerita
bersambung, yang membuat pembaca ingin segera tahu bab berikutnya. Dengan cara
yang sama, guru dapat mengakhiri pelajarannya dengan penutup yang “berklimaks”
sehingga seluruh kelas menantikan pelajaran berikutnya dengan tidak sabar.
Memberikan tugas. Tugas-tugas harus direncanakan dengan saksama. Perlu diingat
pula sikap guru yang bersemangat dalam memberikan tugas akan mempengaruhi minat
dan semangat para anggota kelas”.(Benson : 80-85).
6. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
Diskusi
kelompok merupakan salah satu variasi kegiatan pembelajaran yang dapat
digunakan dalam proses KBM. Dalam diskusi kelompok, siswa dalam tiap kelompok
kecil dapat bertukar informasi dan pengalaman, melakukan pengambilan keputusan
bersama, serta belajar melakukan pemecahan masalah (problem solving). Diskusi
kelompok merupakan strategi yang memungkinkan siswa menguasai suatu konsep atau
memecahkan suatu masalah melalui satu proses yang memberi kesempatan untuk
berpikir, berinteraksi sosial, serta berlatih bersikap positif. Dengan demikian
diskusi kelompok dapat meningkatkan kreativitas siswa, serta membina kemampuan
berkomunikasi termasuk di dalamnya ketrampilan berbahasa.
7. Keterampilan mengelola kelas
Suasa belajar
mengajar yang baik sangat menunjang efektifitas pencapaian tujuan pembelajaran.
Seorang guru harus mampu menjadi manager yang baik dalam sebuah proses KBM. Hal
ini berarti bahwa guru harus terampil menciptakan suasana belajar yang kondusif
serta mampu menjaga dan mengembalikan kondisi belajar yang optimal,
meminimalisir gangguan yang mungkin terjadi selama proses KBM, sehingga siswa
dapat fokus pada KBM yang berlangsung. Dalam melaksanakan keterampilan
mengelola kelas, guru perlu memperhatikan komponen ketrampilan yang berhubungan
dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal (bersifat
prefentip seperti: kemampuan guru dalam mengambil inisiatif dan mengendalikan
pelajaran) dan keterampilan yang bersifat represif, yaitu keterampilan yang
berkaitan dengan respons guru terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan dengan
maksud agar guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan kondisi
belajar yang optimal.
8. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan
Jumlah siswa
dalam bemtuk pengajaran seperti ini berkisar 3 sampai 8 orang untuk setiap
kelompok kecil, dan 1 orang untuk perseorangan. Terbatasnya jumlah siswa dalam
pengajaran bentuk ini memungkinkan guru memberikan perhatian secara optimal
terhadap setiap siswa. Hubungan antara guru dan siswa pun menjadi lebih akrab,
demikian pula hubungan antar siswa. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
format mengajar seperti ini ditandai oleh adanya hubungan interpersonal yang
lebih akrab dan sehat antara guru dengan siswa, adanya kesempatan bagi siswa
untuk belajar sesuai dengan kemampuan, minat, cara, dan kecepatannya, adanya
bantuan dari guru, adanya keterlibatan siswa dalam merancang kegiatan
belajarnya, serta adanya kesempatan bagi guru untuk memainkan berbagai peran
dalam kegiatan pembelajaran. Setiap guru dapat menciptakan format
pengorganisasian siswa untuk kegiatan pembelajaran kelompok kecil dan
perorangan sesuai dengan tujuan, topik (materi), kebutuhan siswa, serta waktu
dan fasilitas yang tersedia. Komponen-komponen dan prinsip-prinsip ketrampilan
ini adalah: Ketrampilan mengadakan pendekatan secara pribadi, Ketrampilan
mengorganisasi, ketrampilan membimbing dan memudahkan belajar, Ketrampilan
merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar, Keterampilan merancang
dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Dari delapan
keterampilan dasar yang telah diuraikan
di atas, yang paling penting bagi seorang guru adalah bagaimana guru
menerapkan keterampilan tersebut sehingga proses pembelajaran dapat berjalan
baik. Adalah sebuah kebanggaan dan kepuasan batin tersendiri bagi seorang guru,
bila siswa didiknya mampu memahami berbagai konsep yang disampaikan untuk
kemudian mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Namun demikian
perlu diingat oleh para guru, bahwa karena proses pembelajaran yang dilakukan
tidak semata-mata merupakan kegiatan transfer of knowledge namun juga transfer
of moral value, maka setiap guru wajib kiranya menyisipkan pesan moral dalam
setiap event tatap muka dengan siswa didiknya selama proses KBM.
0 komentar:
Posting Komentar